Photo by Aaron Burden on Unsplash
|
Terkesan berlebihan, tapi kondisi riilnya memang demikian. Kehilangan barang kecil yang kurang penting pun membuat kelimpungan pemiliknya. Seolah semua hal yang dilakukan bergantung pada barang tersebut. Padahal banyak orang yang bahkan tidak pernah mendapat kesempatan untuk memiliki barang kecil itu, tapi kehidupannya jauh lebih baik. Kurang pas rasanya jika mengatasnamakan keterbatasan untuk berbuat kebaikan.
Tampaknya kita sudah melewati batas dalam mengambil hak atas segala yang kita miliki. Kita menganggap bahwa itu memang atas usaha yang sudah dilakukan, tanpa ada campur tangan siapapun. Saat membaca atau mendengar bahwa semuanya hanya titipan, hati kecil akan menjawab, “tau kok.” Tapi apalah arti tahu jika dibarengi dengan ketakutan. Takut kehilangan yang bukan milik kita. Sepantasnya kita malu meletakkan kepemilikan atas nama sendiri pada milik orang lain dan kemudian marah saat diambil kembali oleh pemiliknya.
Ketakutan dihasilkan dari diri sendiri. Dari pribadi yang merasa memiliki atas segala yang dititipkan. Dengan segenap jiwa akan dijaga agar tidak pergi, bahkan dijaga agar tidak bisa diambil kembali saat masa titip berakhir. Ingatlah kawan, titipan tidak bisa diklaim menjadi kepemilikan.
#30DWC
#30DWCJilid15
#Day22
0 komentar:
Posting Komentar
Usai dibaca, komen juga