Photo by Nathan Dumlao on Unsplash
|
Bagi para penikmat kopi, identitas minuman berwarna hitam ini tidak lagi sebagai minuman. Tapi menjadi candu yang menanamkan rindu. Rindu pada rasa di tiap tiap sesapannya. Meski kopi identik dengan kepahitan tapi banyak nilai moril yang tersampaikan.
Satu dari sekian keunikan kopi adalah keberagaman jenisnya. Jika diracik oleh orang yang berbeda akan menghasilkan aroma dan rasa yang berbeda pula. Setiap tempat yang menyajikan menu kopi tidaklah sama dengan tempat yang lainnya. Dari jenis-jenisnya pun tidak mengarah kepada nilai ekonomis yang sama. Sama halnya dengan diri kita masing-masing. Setiap manusia memiliki karakter yang beragam. Tidak bisa disamaratakan. Lingkungan tumbuh yang berbeda akan memproduksi sifat yang berbeda. Allah telah menjadikan perbedaan untuk saling melengkapi, bukan malah saling menjatuhkan.
Semua kopi walau dengan rasa yang berbeda tetap memiliki sisi kenikmatannya tersediri. Penikmat kopi bebas menentukan seleranya jatuh pada kopi yang mana. Manusia juga berhak menentukan jalan hidupnya masing-masing, tetap dengan ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Hal yang menurut kita menyedihkan, bagi yang lain bisa saja menjadi suatu kebahagiaan. Kita memandang iri pada yang menjalani kehidupannya dengan mudah, padahal mereka menyimpan banyak masalah. Kesenangan dan kesedihan ini bergantung pada sudut pandang dan cara kita menjalani, maupun mensyukurinya.
Kopi juga dikenal dengan prosesnya yang panjang. Dari mulai menanam, memanen, jadilah biji kopi. Tidak berhenti di situ, perlu diolah lagi untuk memberikan kepuasan dari segi rasa dan aroma bagi para penikmatnya. Untuk mencapai sebuah titik yang ingin dituju, naif sekali jika mengabaikan aral melintang yang sebelumnya dijalani. Intinya, untuk sampai di tempat yang lebih tinggi, harus mengecap suka duka, jatuh pun tidak hanya sekali saja. Terima kasih untuk biji hitam kopi, yang sudah mengisyaratkan banyak arti.
#30DWC
#30DWCJilid15
#Day16
0 komentar:
Posting Komentar
Usai dibaca, komen juga