Kamis, 31 Oktober 2019


Temanku yang sekarang tepat berada di sampingku berbagi petuah yang ia dapat dari sang ibunda. Bahwa sejatinya segala pekerjaan yang kita lakukan adalah dalam rangka memberi kebermanfataan. Oleh sebab itu kita sebagai makhluk sosial tidak bisa mengabaikan begitu saja lingkungan sekitar kita, atau sebut saja hablumminannaas. Simbiosis mutualisme dalam hubungan antar manusia. Karena keuntungan kita adalah hasil dari manfaat yang orang lain berikan. Adapun keuntungan yang didapat lawan interaksi kita adalah manfaat yang kita berikan.

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dan Daruquthni menjelaskan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain. Dalam hadits lain juga dijelaskan hal yang sama, Allah mencintai hamba-Nya yang paling bermanfaat untuk manusia lain. 

Hidup ini hanya diisi dengan memberi manfaat dan menerima manfaat dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika kita mengerjakan segala seuatu keluar dari jalur kebermanfaatan ini, lepaslah identitas kita sebagai sebaik-baiknya manusia. Tidak ada batasan pekerjaan yang menuntut kebermanfaatan. Semua jenis pekerjaan harus memberikan manfaat. Baik tukang supir, tukang parkir, sampai seorang presdir. Entah itu kaum papa, maupun yang memiliki banyak harta. Allah memandang semua hamba-Nya sama rata, tanpa diskriminasi individu bahkan kelompok. Yang menjadi pembeda adalah tingkatan iman dari setiap hamba. Jadi, mari berlomba-lomba menebar manfaat, tanpa membidik kenaikan derajat. 

#30DWC
#30DWCJilid15
#Day14

2 komentar:

Usai dibaca, komen juga

haa hiya dzih

Foto saya
Penulis yang merupakan gadis kelahiran Bangka dan akrab disapa Yuqo ini memiliki nama lengkap Yusti Qomah. Inilah jurnal dari penulis dengan beribu mimpi, ditulis dalam segala kondisi.

Popular Posts

Recent Posts