Photo by mostafa meraji on Unsplash
|
Hidup di era milenial menjadikan setiap orang harus ikut ke
dalam arus modernitas, suka atau tidaknya. Jika tidak bisa beradaptasi dengan
kecanggihan teknologi, dengan sendirinya akan tertinggal di belakang. Pemuda
muslim yang tergabung di dalam era ini juga harus bisa memanfaatkan momen untuk
kemaslahatan umat islam.
Seorang muslim memiliki kewajiban untuk saling mengajak dan
menasehati dalam kesabaran dan kebenaran, dalam kondisi apapun. Untuk mencapai
tujuan ini tentu harus masuk kelingkup milenial itu sendiri. Sampaikan kepada
dunia bahwa islam adalah agama yang selalu bisa mengikuti perkembangan zaman.
Tetap terbuka terhadap pergaulan, berpendidikan tinggi tanpa mengenyampingkan
identitas sebagai muslim. Pastinya hal ini memiliki sisi positif dan negatif.
Melihat pesatnya informasi yang terus tersebar tanpa batas,
peluang untuk menyampaikan ajaran islam sangat besar. Tanpa perlu harus
bertatap muka untuk menghadiri sebuah majelis, hanya dengan kekuatan jari,
semua tersedia. Sisi lainnya, pemuda juga harus berhati-hati terhadap isu-isu
yang bermunculan. Tokoh terdahulu, Napoleon Bonaparte berpesan bahwa
satu-satunya cara untuk memerangi generasi muslim adalah dengan perang
pemikiran, menjauhkan mereka konsep keislaman.
Sepotong catatan untuk penerus peradaban. Jangan terlalu
mengedepankan keterbatasan, karena dahulu kejayaan terbentang tidak dalam
keadaan yang menjanjikan. Terus menunggu bukan hal yang baik, karena hal yang
bermanfaat tidak perlu waktu yang tepat.
*Terinspirasi dari salah satu maudhu' munaazhoroh kemarin
#30DWC
#30DWCJilid15
#Day13
0 komentar:
Posting Komentar
Usai dibaca, komen juga