Photo by Amith Nair on Unsplash
|
Hal utama yang umum melekat pada perangkat digital adalah radiasi. Beberapa sumber menuliskan bahwa laptop tidak menimbulkan radiasi, hanya saja terkadang pengaturan cahaya monitor yang kurang tepat. Sinar yang dikenal dengan istilah blue light ditimbulkan dari peralatan elektronik modern. Cahaya inilah yang meyebabkan masalah penglihatan. Panas radiasi yang ditangkap mata tidak bisa disalurkan ke anggota tubuh lain.
Saat menggunakan gadget secara tidak sadar mata kita lebih
jarang berkedip. Lama kelamaan, mata akan kering dan otot-otot mata pun menjadi
tegang. Hal ini dapat menyebabkan Digital Eye Strain (DES). Untuk mengatasi hal
ini dapat dilakukan dengan mengurangi intensitas pemakaian gadget. Penerapan
aturran 20-20-20 juga bisa diterapkan. Arahkan pandangan untuk melihat ke area selain layar
gadget dalam jangkauan jarak pandang 20 meter setiap 20 menit sekali selama 20
detik.
Dibandingkan jarak pandang saat membaca buku atau
koran, jarak mata akan lebih dekat saat menggunakan gadget dan laptop yang
dapat mengakibatkan mata lelah. Untuk laptop atau komputer, posisikan mata pada
jarak 50-60 centimeter. Untuk mengurangi kelelahan mata saat penggunaan gadget,
dapat dilakukan dengan memperbesar ukuran font, dengan jarak 30-40 centimeter
dari mata ke layar gadget.
Studi di Eropa juga menunjukkan pemakaian gadget dapat
menimbulkan masalah pada perilaku dan psikologis. Penggunaan gadget di malam
hari bisa mengakibatkan insomnia. Jadi, bijaklah dalam menggunakan gadget dan
laptop. Gunakan sesuai kebutuhan, tidak sesuai keinginan. Jika digunakan dengan
aman, penglihatan pun akan aman.
#30DWC
#30DWCJilid15
#Day7
#30DWC
#30DWCJilid15
#Day7
0 komentar:
Posting Komentar
Usai dibaca, komen juga