Pulau Bangka sebagai salah satu destinasi wisata menyimpan
sejuta pesona yang mampu memanjakan mata. Pulau yang menjadi bagian dari
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini didominasi oleh pantai dan pulau-pulau
kecil sebagai objek wisatanya. Salah satu pulau yang ramai dikunjungi adalah
Pulau Ketawai, yang berlokasi di Kabupaten Bangka Tengah. Untuk menikmati
panorama di pulau hanya bisa dilakukan dengan satu alternatif, yaitu dengan
mengendarai perahu kecil selama kurang lebih tiga puluh sampai empat puluh lima
menit. Dalam kondisi gelombang yang cukup tinggi, perlu waktu lebih lama untuk
sampai. Tapi keuntungannya perjalanan lebih meriah dengan cipratan air akibat
kecepatan perahu yang bertabrakan dengan riaknya gelombang. Selama terombang-ambing
di tengah laut, perahu akan membentur karang yang berujung pada punahnya
habitat karang di bawah laut. Hal ini yang sangat disayangkan.
Fasilitas yang disediakan di pulau cukup memadai. Mushola
kayu bernuansa alam berdiri tegak di tengah pulau. Air bersih selalu siap
sedia. Toilet pun bersih dan nyaman untuk digunakan. Penerangan di malam hari
tetap menggunakan aliran listrik. Lebih dari cukup untuk kehidupan yang jauh
dari pemukiman.
Terkadang, pengunjung juga diajak ke Pulau Gusung Asam,pulau
kecil di sebelah Pulau Ketawai tanpa menambah biaya penyebrangan. Pulau Gusung
Asam menawarkan kedamaian bagi tipe penyendiri. Sunyi, seakan milik pribadi.
Pulai ini juga lebih terjaga dari Pulau Ketawai. Mungkin karena intensitas
pengunjung yang datang ke Pulau Ketawai lebih tinggi. Bintang laut masih banyak
ditemukan di pesisir pantai. Dari yang kecil sampai yang besar, dengan warna
yang beragam. Yang mana menandakan air pantai di sekitar pulau masih sangat terjaga.
Bermalam di pulau adalah pilihan yang tepat, bertransformasi sejenak ke kehidupan anak pantai. Menatap langit malam, bercengkrama di pesisir pantai, ataupun berdialog bisu dengan bintang, tanpa mengenyampingkan Kebesaran Sang Pencipta. Beberapa hal ini dapat dijadikan sebagai self-healing. Mengistirahatkan diri dari hiruk pikuk panggung sandiwara.
Dunia terlalu luas untuk dihabiskan hanya dengan gerakan-gerakan ujung jari, sob.
#30DWC #30DWCJilid15 #Day2