Photo by Jackson Hayes on Unsplash
|
1. Bergaul dengan Orang yang Pintar atau Memiliki Semangat Lebih
Lingkungan memiliki andil yang besar dalam menetukan akan jadi seperti apa diri kita. Pergaulan seperti apa yang kita ikuti, teman seperti apa yang kita punya. Rasulullah SAW juga bersabda:
“permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
“Permisalan
teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak
wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan
memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya,
dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya.
Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu,
dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html
“Permisalan
teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak
wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan
memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya,
dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya.
Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu,
dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html
“Permisalan
teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak
wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan
memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya,
dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya.
Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu,
dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html
Dalam arti lain, bergaul dengan teman yang pintar dan memiliki semangat belajar membuat kita juga akan terpacu untuk melakukan hal yang sama. Sebaliknya, apabila kita berteman dengan orang yang malas, tentu akan terciprat juga sifat malas tersebut.Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html
Lantas orang yang malas berteman dengan orang malas? Orang yang tidak semangat berteman dengan yang serupa? Tidak juga!
Kamu yang tahu dirimu sendiri, tahu apa yang kamu butuhkan. Teruslah memupuk semangat!
2. Berteriak "Semangat!" secara Tiba Tiba
Jika sudah mulai merasa bosan saat sedang belajar, lakukan hal-hal yang mengejutkan. Seperti, berteriak "YES!" secara tiba-tiba, sambil mengepalkan tangan dengan semangat, ataupun menggebrak meja. Ingat! Setiap perilaku ada tempatnya. Jangan berteriak terlalu kencang jika berada di keramaian.
3. Membuat dan Mencatat Target
Buatlah apa saja target yang ingin dicapai dan tuliskan di sebuah kertas. Bila perlu, tempelkan juga di tempat yang selalu tertangkap mata. Misal, di lemari, di samping cermin, ataupun di tempat-tempat lainnya. Buat sedetail-detailnya. Mulai dari target harian, mingguan, bulanan, tahunan, sampai sekian tahunan.
4. Jangan Berkata Sulit atau Tidak Bisa sebelum Mencoba
"Al kalaamu nishfudh dhu`aa`", perkataan adalah sebagian dari doa. Jadi apabila kita mengatakan sulit atau tidak bisa sebelum mencoba dan melakukan sesuatu, hal tersebut akan benar benar terjadi pada kita.
Bagaimana kita tahu suatu hal tersebut sulit atau tidak jika belum mencoba? Bagaimana kita tahu kita tidak mampu melakukannya tanpa mencoba sedikitpun?
Jarrib wa laa khiz takun 'aarifan. Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau akan tahu.
Coba dulu, baru tahu. Dilakukan dulu, baru bisa terukur kesulitannya.
Semoga bermanfaat. Jangan redupkan semangat karena ada orang lain yang berusaha mati-matian untuk meletupkan semangatmu! Ada keluarga yang berdoa untuk kesuksesanmu. Ada orang yang bahagia atas pencapaianmu. Jangan kecewakan mereka dan Penciptamu.
Semangat menjalani hari!
0 komentar:
Posting Komentar
Usai dibaca, komen juga